Kategori: Artikel

Tiga hari ini profesor Ogino dari Toyo University Jepang melaksanakan riset/penelitian dengan metode wawancara langsung para mantan pekerja Indonesia yang sudah kembali dari Jepang.
Tujuan riset adalah untuk mengetahui masalah/kendala/kesulitan pekerja Indonesia di Jepang, sehingga dari hasil riset itu akan menjadi referensi bagi pemerintah Jepang dan segenap pemangku kepentingan untuk memperbaiki sistem penerimaan pekerja asing di Jepang.
Pimpinan LPK MUSHA yang saat ini sebagai staff khusus rektor Universitas Darma Persada Jakarta mendukung sepenuhnya riset tersebut dengan menyiapkan peserta wawancara dan juga memaparkan faktor-faktor penyebab masalah pekerja Indonesia di Jepang dari perspektif organisasi pengirim dan peserta pemagangan.
Penyebab masalah dijabarkan dalam 5M faktor:

– MAN (kualitas SDM, sosiologi dan tipologi di setiap daerah)
– MATERIAL (perangkat pelatihan dll)
– MACHINE (kelembagaan pelatihan dan pengirim dll)
– MONEY (biaya pelatihan/pemberangkatan dll)
– METHOD (proses seleksi, regulasi di Indonesia dan Jepang, dll)

Pimpinan LPK MUSHA yang berpengalaman sebagai pemagang di Jepang, pengajar bahasa Jepang, trainer budaya kerja Jepang dan pengelola/pemilik lembaga pelatihan/pengirim memahami secara mendalam hal-hal terkait ketenagakerjaan RI di Jepang, sehingga pemaparannya menjadi masukan penting pada riset profesor Ogino, dan kita harapkan menjadi kontribusi positif bagi perbaikan sistem yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan pekerja Indonesia di Jepang.

Yoshi, ganbarimashou…

Terimakasih banyak kepada para peserta wawancara riset
#khoirunnas_anfauhum_linnas

LPK adalah mitra strategis pemerintah dalam usaha peningkatan kompetensi masyarakat, utamanya tenaga produktif.
Indonesia dengan bonus demografi yang besar sangat membutuhkan peran aktif anggota masyarakat untuk membantu program-program pemerintah dalam usaha memakmurkan segenap rakyat Indonesia.
Pemerintah melalui dinas terkait memberikan pelayanan, bantuan dan dukungan kepada pelaku usaha demi terbentuknya unit-unit usaha yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Menurut informasi di Indonesia saat ini ada sekitar 20.000 lembaga pelatihan kerja.
Namun berdasarkan data Kelembagaan Kementerian Ketenagakerjaan RI, hanya ada 2.000 saja Lembaga Pelatihan Kerja Swasta yang sudah terdaftar/terverifikasi.
Tentu ini adalah ironi, dimana pelaku usaha mayoritas belum mampu memenuhi standar administrasi yang ditetapkan pemerintah.
Dan pastinya kondisi ini menempatkan para pencari kerja dalam posisi yang tidak ideal, mereka dengan informasi minim sangat rentan terseret ke dalam jaringan bisnis tenaga kerja ilegal.

DAFTAR LEMBAGA PELATIHAN KERJA TERVERIFIKASI KEMENAKER RI

LPK MUSHA sebagai entitas usaha yang sejak awal berdiri sudah berkomiten dalam hal perizinan dan ketertiban admistrasi/manajemen sampai saat ini terus merawat kemitraan dengan dinas terkait di tingkat daerah maupun pusat.
Secara periodik Dinas Tenagakerja kabupaten dibawah Kemeterian Ketenagakerjaan RI dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dibawah Kementerian Investasi/BKPM mengunjungi dan memberikan bimbingan kepada LPK MUSHA, supaya tetap berada pada jalur administrasi dan manajemen yang sehat sehingga selalu menjadi mitra pemerintah dalam memberdayakan masyarakat.

#LPK MUSHA profesional dalam kinerja, beretika dalam usaha

LPK MUSHA – PT. MUSHA HR INDONESIA memiliki program langka, yaitu perekrutan, pelatihan dan support keberangkatan ke Jepang bagi pekerja berketerampilan khusus (SSW/TG).
Program ini terlaksana berkat kerjasama dengan perusahaan dan TSK (agensi) besar di Jepang yang sudah sukses membantu entitas ketenagakerjaan terkemuka di Indonesia.

Pada program ini kami mendapatkan permintaan pemenuhan kebutuhan 15 kandidat baru setiap bulan, sehingga setiap bulan pula terjadwal mensetsu/interview kerja dengan user secara tatap muka di LPK MUSHA.

Kami membuka kemitraan dengan LPK swasta lainnya untuk penyediaan calon peserta, demi membantu para pencari kerja sekaligus membangun kerjasama dengan lembaga sejenis supaya terwujud iklim usaha yang sehat dan harmoni antar pelaku usaha.

#Profesional dalam kinerja, Beretika dalam usaha